My Blog List
My Blog List
Popular Posts
-
RUMUS-RUMUS LOGIKA MATEMATIKA p q p ^ q B B B B S S S B S S S S p q p v q B B B B S B S B B S S S p q p => q B B B B S ...
-
RUMUS-RUMUS BANGUN RUANG Gambar kubus ABCD.EFGH dengan titik-titik P, Q,dan R: 1. Lukis garis melalui titik R dan Q. 2. Perpanjang gari...
-
Our Blogger Templates Bloggertricks Blog Template 4 U Fatih Syuhud.com Insaini.com Blogspot Templates Free Templates Mashable.com Ge...
-
Kata-kata sukses, sering kita mendengar kata-kata itu dan kita semua selalu berkeinginan untuk selalu sukses, kalau kita pelajar yang sedang...
-
Sifat-Sifat Hidrokarbon Meliputi : a) Sifat-Sifat Fisis b) Sifat Kimia Berkaitan dengan reaksi kimia. 1) Reaksi-reaksi pada Alkana Alka...
-
Sukses, sukses sebagian orang mungkin hanya dianggap yang baik-baik saja,,,tapi itu SALAH,,,brarti kalo kya gitu MAling yang nyolong bisa d...
-
ehm,, gini,,gue mau cerita tentang seseorang,yang mudah mudahan bisa jadi inspirasi sahabat semua,,, gini ceritanya itu mulai awal masuk s...
About
lagu
alamat lain
a
Thursday, May 12, 2011
sifat sifat hidrokarbon
Sifat-Sifat Hidrokarbon
Meliputi : a) Sifat-Sifat Fisis
b) Sifat Kimia Berkaitan dengan reaksi kimia.
1) Reaksi-reaksi pada Alkana
Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi sehingga disebut parafin yang artinya afinitas kecil . Reaksi terpenting dari alkana adalah reaksi pembakaran, substitusi dan perengkahan ( cracking ).
Penjelasan :
a. Pembakaran
o Pembakaran sempurna alkana menghasilkan gas CO 2 dan uap air, sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO dan uap air, atau jelaga (partikel karbon).
b. Substitusi atau pergantian
· Atom H dari alkana dapat digantikan oleh atom lain, khususnya golongan halogen .
· Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi .
· Salah satu reaksi substitusi terpenting dari alkana adalah halogenasi yaitu penggantian atom H alkana dengan atom halogen, khususnya klorin ( klorinasi ).
· Klorinasi dapat terjadi jika alkana direaksikan dengan klorin.
c. Perengkahan atau cracking
§ Perengkahan adalah pemutusan rantai karbon menjadi potongan-potongan yang lebih pendek.
§ Perengkahan dapat terjadi bila alkana dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen .
§ Reaksi ini juga dapat dipakai untuk membuat alkena dari alkana . Selain itu juga dapat digunakan untuk membuat gas hidrogen dari alkana .
2) Reaksi-reaksi pada Alkena
o Alkena lebih reaktif daripada alkana. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan rangkap C=C.
o Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Reaksi penting dari alkena meliputi : reaksi pembakaran, adisi dan polimerisasi .
Penjelasan :
a. Pembakaran
§ Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar. Jika dibakar di udara terbuka, alkena menghasilkan jelaga lebih banyak daripada alkana. Hal ini terjadi karena alkena mempunyai kadar C lebih tinggi daripada alkana, sehingga pembakarannya menuntut / memerlukan lebih banyak oksigen.
§ Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO 2 dan uap air.
b. Adisi (penambahan = penjenuhan)
o Reaksi terpenting dari alkena adalah reaksi adisi yaitu reaksi penjenuhan ikatan rangkap .
c. Polimerisasi
· Adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul yang besar.
· Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi disebut monomer , sedangkan hasilnya disebut polimer .
· Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi .
· Prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
ü Mula-mula ikatan rangkap terbuka sehingga terbentuk gugus dengan 2 elektron tidak berpasangan.
ü Elektron-elektron tidak berpasangan tersebut kemudian membentuk ikatan antar gugus sehingga membentuk rantai.
3) Reaksi-reaksi pada Alkuna
o Reaksi-reaksi pada alkuna mirip dengan alkena; untuk menjenuhkan ikatan rangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena.
o Reaksi-reaksi terpenting dalam alkena dan alkuna adalah reaksi adisi dengan H 2, adisi dengan halogen (X 2 ) dan adisi dengan asam halida (HX).
o Pada reaksi adisi gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap alkena dan alkuna berlaku aturan Markovnikov yaitu :
“ Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang berbeda, maka atom X akan terikat pada atom C yang sedikit mengikat atom H ”
“ Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H sama banyak, maka atom X akan terikat pada atom C yang mempunyai rantai C paling panjang “
Diposkan oleh quadratik di 1:32 AM 0 komentar
Thursday, May 5, 2011
rumus logika
RUMUS-RUMUS LOGIKA MATEMATIKA
p q p ^ q
B B B
B S S
S B S
S S S
p q p v q
B B B
B S B
S B B
S S S
p q p => q
B B B
B S S
S B B
S S B
p q p <=> q
B B B
B S S
S B S
S S B
A. Konvers, invers, dan kontrapositif
q => p adalah konvers dari p => q
~p => ~q adalah invers dari p => q
~q => ~p adalah kontrapositif dari p => q
D. Kuantor:
Eksistensial = beberapa, terdapat
Universal = semua, setiap
p => q ≡ ~p v q
B. Ingkaran
Ingkaran implikasi: ~ (p => q) ≡ p ^ ~q
Ingkaran biimplikasi: ~ (p <=> q) ≡ (p ^ ~q) v (q ^ ~p)
Ingkaran konvers: ~ (q => p) ≡ q ^ ~p
Ingkaran invers: ~ (~p => ~q) ≡ ~p ^ q
Ingkaran kontrapositif: ~ (~q => ~p) ≡ ~q ^ p
C. Menarik kesimpulan
• Kaidah Silogisme
p => q
q => r
p = > r
• Modus Ponens
p => q
p____
q
• Modus Tollens
p => q
~q___
~p
Diposkan oleh quadratik di 3:33 AM 1 komentar
dimensi tiga
RUMUS-RUMUS BANGUN RUANG
Gambar kubus ABCD.EFGH dengan titik-titik P, Q,dan R:
1. Lukis garis melalui titik R dan Q.
2. Perpanjang garis DC pada bidang alas kubus sehingga memotong garis RQ.
3. Lukis garis melalui P dan K
4. Perpanjang garis AD sehingga memotong garis PK. Garis MK adalah sumbu afinitas.
5. Perpanjang garis DH sehingga memotong garis RQ.
6. Tarik garis melalui titik L dan M.
7. Lengkapi gambar sehingga diperoleh irisan bidang yang melalui titik P, Q dan R dengan kubus.
Proyeksi titik A pada
a. BC adalah titik B (AB ^ BC)
b. BD adalah titik T (AC ^ BD)
c. ET adalah titik A’ (AC ^ ET)
Proyeksi titik E pd bidang ABCD adalah A (EA ^ ABCD)
Proyeksi titik C pada bidang BDG adalah P (CE ^ BDG)
Proyeksi garis CG pd bidang BDG menentukan proyeksi titik C & G pd bidang BDG, yaitu titik P & G.
Panjang proyeksi CG pd BDG adalah pjg garis PG.
PG = ⅔.GR = ⅔.½a√6 = ⅓a√6 = ⅓.6√6 = 2√6
Besar sudut antara garis-garis:
a. AB dengan BG = 90º
b. AH dengan AF = 60º (∆ AFH smss)
c. BE dengan DF = 90º (BE ^ DF)
Diposkan oleh quadratik di 3:32 AM 0 komentar